Pages

Pages - Menu

Semarak Lomba Perahu Dayung di Desa Wisata Sidomekar

JEMBER - Pemerintah Desa (Pemdes) Sidomekar Kecamatan Semboro, Jember menggelar Lomba Perahu Dayung selama tiga hari, mulai Jumat (4/1/2019) hingga Minggu (6/1/2019).
Lomba ini merupakan rangkaian dari Sidomekar Festival yang diluncurkan 12 Desember 2018 lalu berbarengan dengan peluncuran Desa Wisata Sidomekar.
Lomba perahu dayung ini digelar di Sungai Bondoyudo yang melintasi desa setempat. Sungai Bondoyudo berhulu di Kabupaten Lumajang, dan berhilir di Kecamatan Kencong, Jember.
Sebelum sampai ke hilir, sungai itu melewati Kecamatan Semboro, di Desa Sidomekar, salah satunya.
Sungai yang berfungsi juga sebagai irigasi pertanian itu terbilang lebar di Sidomekar, sekitar 15 meter.
Khusus untuk Lomba Perahu Dayung, panitia menyediakan arena pertandingan sepanjang 170 meter.
Menurut Kepala Desa Sidomekar, Sugeng Priyadi, lomba dayung itu dibagi dalam dua kelompok.
"Lomba dayung tradisional atau perahu rakit, dan dayung perahu karet," kata Sugeng. Lomba perahu dayung tradisional diikuti oleh 24 regu, dan perahu karet diikuti oleh 18 regu yang berasal dari sejumlah komunitas dan daerah di Jawa Timur dan Bali.
Sugeng menambahkan, lomba perahu dayung ini sekaligus untuk mempromosikan Desa Wisata Sidomekar.
"Bahwa Sidomekar merupakan salah satu destinasi wisata di Jember, sebuah desa wisata. Kami memiliki Situs Beteng, aneka komoditas pertanian, ada wisata petik jeruk, juga wisata air di Sungai Bondoyudo ini," tegas Sugeng.
Wisata air Sungai Bondoyudo, lanjut Sugeng, juga sebagai upaya pelestarian kebersihan sungai di desa setempat.
Meskipun air sungai itu keruh, namun di lokasi bermain dayung bersih dari sampah.
Setiap regu perahu dayung tradisional berisikan tiga orang, sedangkan perahu karet berisikan empat - lima orang.
Salah satu peserta yang ikut lomba adalah tim dari Polsek Semboro.
"Kami berpartisipasi dalam lomba ini untuk semakin mendekatkan polisi dengan masyarakat, dan juga bentuk dukungan kami terhadap kegiatan ini. Namun kami juga ingin juara meski baru kali pertama ikut lomba seperti ini," tegas Kapolsek Semboro Iptu Fatkhur Rohman.


Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Semarak Lomba Perahu Dayung di Desa Wisata Sidomekar, Kini Bisa Jadi Jujugan Wisatawan, https://surabaya.tribunnews.com/2019/01/05/semarak-lomba-perahu-dayung-di-desa-wisata-sidomekar-kini-bisa-jadi-jujugan-wisatawan.
Penulis: Sri Wahyunik
Editor: Iksan Fauzi

JALAN SEHAT SIDOMEKAR

Semangat persaudaraan dan persatuan warga desa Sidomekar dalam acara jalan sehat "Memperingati hari jadi kabupaten Jember ke 91" bersama Karang Taruna Laskar. @pemkabjember @karangtarunaindonesia @k.taruna_jember @kemenpora . #sahabatlaskar #jember #harijadijemberke91 #karangtaruna #karangtarunaindonesia

SIDOMEKAR FESTIFAL

JEMBER - Masyarakat Desa Sidomekar dan Pemerintah Desa Sidomekar Kecamatan Semboro Kabupaten Jember meluncurkan Sidomekar Festival, sekaligus menandai peluncuran Desa Sidomekar sebagai Desa Wisata di Kabupaten Jember.
Bupati Jember Faida membuka acara 'Sidomekar Festival' di Situs Beteng Dusun Beteng Desa Sidomekar, Semboro, Sabtu (8/12/2018). Sidomekar Festival sendiri akan digelar hingga Minggu (9/12/2018).
Bupati Faida menyampaikan apresiasinya, terutama kepada warga Desa Sidomekar atas terselenggaranya Sidomekar Festival.
"Kolaborasi yang sangat luar biasa antara masyarakat, pemerintah desa, BPD, pegiat seni, budaya dan sejarah. Ini merupakan contoh gotong royong yang sangat bagus yang bisa dicontoh oleh daerah lain," tegas Faida.
Menurutnya, keberadaan Sidomekar Festival bisa mendongkrak perekonomian masyarakat Desa Sidomekar.
"Apalagi jika ini dilakukan setiap tahun. Sido opo ora dilaksanakan setiap tahun?," tanya bupati kepada warga. Warga pun menjawab siap untuk melaksanakan kegiatan itu setiap tahunnya.
"Ditambah lagi jika nanti menjadi Desa Wisata, saya yakin akan menjadi pengungkit ekonomi kerakyatan. Keberadaan Situs Beteng ini saya yakin bisa mengungkit wisatanya sehingga perekonomian rakyat bisa terungkit juga," tegas Faida.
Dia menegaskan, siapapun tidak boleh meremehkan langkah awal dari sebuah langkah besar. Dia menyebut Sidomekar Festival itu sebagai langkah awal menuju sesuatu yang besar, seperti terwujudnya Desa Wisata yang nantinya mandiri. Melalui festival itu, juga warga melakukan langkah menjaga pelestarian peninggalan sejarah, juga kebudayaan lokal Sidomekar.
"Jangan remehkan langkah awal karena ini bisa menuju langkah besar yang berhasil bahkan go internasional. Desa Wisata Sidomekar saya kira bisa menjadi salah satu destinasi wisata di Jember. Karenanya saya minta kepada Dinas Pariwisata untuk mendukungnya," tegas Bupati Faida.
Sementara itu Kepala Desa Sidomekar Sugeng Priadi mengatakan Sidomekar Festival itu merupakan langkah awal menuju Desa Wisata.
"Tujuan kami salah satunya untuk menggali dan mengenalkan potensi Sidomekar yang sangat luar biasa. Juga melestarikan peninggalan sejarah di desa ini, juga nguri-nguri kebudayaannya. Ada situs sejarah di sini seperti Situs Beteng ini," kata Sugeng.
Belum lagi, Sidomekar memiliki unggulan komoditas, juga produk UMKM yang diproduksi oleh warga Desa Sidomekar. "Pegiat seni-nya di sini juga banyak, ada seniman, pelukis," imbuhnya. Sugeng menegaskan, Sidomekar Festival akan digelar setiap tahun.
Sidomekar Festival merupakan perhelatan seni budaya dan cagar budaya yang diselenggarakan secara swadaya dan mandiri oleh masyarakat dan Pemerintah Desa Sidomekar, bekerjasama dengan Pergerakan HIDORA (Hiduplah Indonesia Raya). Festival ini juga bertujuan sebagai launching bagi kegiatan wisata Desa Sidomekar berbasis masyarakat, yang tengah dikembangkan oleh Pemerintah Desa Sidomekar dan didukug oleh Pergerakan HIDORA.
Desa Sidomekar memiliki beragam potensi seperti potensi situs kerajaan Majapahit Beteng Boto Mulyo, Pabrik Gula Semboro, serta potensi alam yang indah berupa persawahan, kebun, dan sungai, dan hasil bumi berupa jeruk Semboro yang terkenal sampai ke luar Jawa Timur.
Selama dua hari Sidomekar Festival digelar, ditampilkan aneka musik dan tari tradisional, musik dan tari kontemporer, kolaborasi seniman antar bangsa, pameran pertanian, bazaar kuliner dan UMKM produk Desa Sidomekar dan desa-desa lain, serta field trip wisata Desa Sidomekar keliling Pabrik Gula Semboro dan lahan pertanian tebu serta kebun jeruk milik warga desa, dengan menggunakan transportasi lokomotif dan lori kuno yang dimiliki oleh Pabrik Gula Semboro.


Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Sidomekar Festival Awali Desa Wisata Sidomekar, https://surabaya.tribunnews.com/2018/12/08/sidomekar-festival-awali-desa-wisata-sidomekar.
Penulis: Sri Wahyunik
Editor: Cak Sur

SITUS BETENG

Situs Beteng adalah sisa kejayaan Kerajaan Majapahit. Beteng dalam bahasa Jawa atau benteng dalam bahasa Indonesia ini dibangun oleh Raja Kertabumi atau terkenal dengan sebutan Brawijaya V. Konon kala itu Majapahit diserang oleh kerajaan Demak. Penyerangan itu dipimpin Raden Patah yang juga masih anak turun Raden Brawijaya V. Setelah kerajaan Majapahit berhasil dikalahkan, Raja Brawijaya dan seluruh pasukannya lari ke Tengger. Raden patah belum puas dan nekat mengejar Brawijaya sampai ke Tengger. Terus terdesak, Brawijaya lari ke arah timur dan akhirnya masuk ke Jember dan menemukan daerah lapang di daerah ini. Kemudian dia mendirikan benteng pertahanan.